Selasa, 20 Januari 2015

Wisata Yogyakarta


b.     Tujuan

·        Menambah Pengalaman
·        Mencari Info Tentang Tempat yang di Kunjungi
·        Menambah Pengetahuan

c. Kegunaan Penulisan Karya tulis

Karya tulis yang kami buat ini agar menjadi contoh dalam pembuatan laporan. Juga dapat dijadikan sebagai buku bacaan untuk mencari informasi dan untuk mengisi perpustakaan. 
BAB 2
·  Isi
Monumen Jogja Kembali
a. Sejarah Monumen Jogja Kembali
     Monumen Jogja Kembali di bangun pada tahun 1985. Pada tanggal 29 Juni 1949 Pemerintah Republik Indonesia di tari mundur oleh pasukan Belanda. Dilihat dari bentuknya, Monumen Jogja Kembali dibangun diatas lahan seluas 49.920 m persegi, bentuk menyerupai gunung, ketinggianya kurang lebih 32 M adalah sebuah gambaran “ gunung Kecil ”.Secara simbolik orang menyebut Monjali sebagai tumpeng raksasa yang berwarna putih mengkilat.

b. Tujuan
·        Mengabdikan Peristiwa kembalinya Yogyakarta.
·        Memotivasi generasi muda agar mencintai sejarah.
·        Melestarikan semangat para pejuang Indonesia kepada generasi muda.
·        Untuk mewariskan kepada anak cucu kita agar mencintai tanah air.
·        Memperingati peristiwa kembalinya ibu kota Yogyakarta ke tangan bangsa Indonesia.

c. Isi /koleksi Monjali
A.   Ruang Museum I
    Merupakan ruang pamer tetap dengan thema “Sekitar Proklamasi Kemerdekaan” di ruang museum I disajikan benda-benda koleksi yang mendukung visualisasi perjuangan bangsa Indonesia dari peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan hingga penumpansan PKI di Madiun tahun 1948. Disajikan dokumen foto-foto peristiwa sekitar proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 di pegangsaanTimur nomor 56 Jakarta . 

B.   Ruang Museum II
    Merupakan  ruang pamer tetap dengan theme “Perang Gerilya Dengan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta”. Di ruangan ini disajikan benda – benda  koleksi yang mendukung visualisasi perjuangan bangsa Indonesia dalam membela, menegakan dan mempertahankan kemerdekaan pada waktu agresi militer belanda kedua tanggal 19 desember 1948 hingga penantikan presiden RI                 


C.   Ruang Museum III
Merupakan ruang pamer dengan tema “SEPUTAR PELAKSANA SERANGAN UMUM 1 ARET 1949”, hal ini merupakan puncak dari perang gerilya rakyat semesta dalam menghadapi agresi militer Belanda.

D.   Ruang Museum IV
Merupakan ruang parmer dengan tema “YOGYAKARTA SEBAGAI IBU KOTA NEGARA INDONESIA”.  Oeristiwa besar terjadi pada masa revolusi fisik berupa perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Memiliki beberapa sebab dan akibat bagi kelangsungan pemerintah Negara Indonesia.



Museum Dirgantara
A.   Sejarah Museum Dirgantara
Museum Dirgantara terletak 7 Km dari pusat kota Yogyakarta. Sejarah berawal dari penggabungan dua museum sebelumnya, yakni Museum Pusat AURI dan Museum Pendidikan. Kedua museum ini di satukan menjadi satu pada tahun 1977.
Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta ini adalah museum terlengkap di Indonesia.

B.   Tujuan dan manfaat di dirikannya Museum Dirgantara:
1.     Dalam rangka pewarisan nilai-nilai 45
2.     Memotivasi generasi muda agar mencintai sejarah 45
3.     Untuk di wariska kepada anak cucu kita agar tetap mencintai tanah air Indonesia.
C.   Isi dan kelengkapan Museum Dirgantara
Jenis Jenis Pesawat:
1.     Glider Kampret
2.     L-4J Piper Cub
3.     BT-13 Valiant
4.     Replika pesawat terbang RI-X
5.     P-51 Mustang
6.     TS-8 Bies
                                                                                     

 Candi Ratu Boko


    Kompleks Situs Istana Ratu Boko berada di punca bukit dengan ketinggian sekitar 196 M atau tepatnya 195.97 M di atas permukaan laut, menempati are

al seluas 250.000 M2. Komplek Ratu Boko Memiliki keuikan daya tarik tersendiri.Karena lokasinya berada di dataran tinggi, maka dari sini terlihat pemendangan yang memukau. Di arah utara Candi Prambanan dan Candi Kalasan dengan latar belakang pemandangan gunung Merapi dengan suasana pedesaan, dengan sawah menghijau di sekeliling nya. Selain itu, di arah selatan , bila cuaca cerah, di kejauhan samar-samar dapat terlihat pantai selatan.

A. Sejarah Keraton Ratu  Boko
      Keraton Ratu Boko hingga sekarang masih menjadi misteri yang belum dapat dijelaskan kapan dan oleh siapa nama tersebut diberikan. Reruntuhan  Kerato Ratu Boko ini ditemukan pertama kali oleh Van Boeckholtz pada tahu 1790. Seabad setelah penemuan Van Boeckholtz, yaitu sekitar tahun 1890. Keraton Ratu Boko merupakan Abhayagiri Vihara. Pada tahun 856 Masehi, kompleks Abhayagiri Vihara tersebut difunsikan sebagai keraton Walaing oleh Rakai Walaing Pu Khumbayani yang bersama hindu.
 Oleh karena itu tidak mengherankan bila unsure agama Hindu dan Budha tampak bercampur di bangunan ini.


B. Struktur tata letak Keraton Ratu Boko
     Kompleks bangunan di Bukit Boko disebut sebagai keraton.
Tata ruang kompleks Keraton Ratu Boko relatif masih lengkap. Istana ini terbagi menjadi empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur.
·        Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, candi pembakaran, kolam, batu berumpak, dan paseban.
·        Bagian tenggara meliputi struktur lantai, gapura, batur pendopo, batur pringgitan, miniature 3 candi, tembok keliling kompleks keputren, dua kompleks kolam, dan reruntuhan stupa.
·        Bagian timur terdapat kompleks bangunan meliputi satu buah kolam, dan dua buah gua.
·        Bagian barat hanya terdiri atas perbukitan.
Dari pintu gerbang istana menuju ke bagian tengah Bagian depan,yaitu bagian utama, terdapat dua buah gapura tinggi, gapura yang terdiri dari dua lapis.
Setelah melewati gapura utama ini, terdapat hamparan rumput luas, yaitu alun-alun. Sekitar 45 meter dari gapura kedua, sisi kiri alun-alun terdapat bangunan candi yang berbahan dasar batu putih, sehingga disebut candi batu putih. Tak jauh dari situ, akan ditemukan pula candi pembakarran. Sesuai namanya, candi ini digunakan untuk upacara pembakarran jenazah.
Arah tenggara dari Candi Pembakaran terdapat sumur misteri. Konon, sumur tersebut bernama MERTA MANTANA yang berarti air suci yang di berikan mantra.

Ke bagian timur istana, terdapat dua buah gua,kolam besar berukuran 20 meter x 50 meter dan stupa Budha.













Translate